Ketika beberapa tahun atau bulan yang lalu, sewaktu virus Brontok dan variannya menyerang dan booming seantero Indonesia., termasuk juga khususnya di Yogyakarta, banyak teman-teman saya yang kebingungan dan panik karena anti virus ternamanya tidak mampu mendeteksi virus ini. Begitu pula selanjutnya virus-virus lokal yang semakin menggejala di Yogyakarta waktu itu. Dan ternyata saya pun kemudian mengalaminya, komputer saya akhirnya terkena juga waktu itu (kalau tidak salah karena memang saya sengaja, pengen membuktikan, he he he).
Saya sampai sekarang masih setia menggunakan Norton AntiVirus 2005 yang masih terus saya update virus definitionnya tiap minggu, namun ketika boomin virus lokal terjadi, norton saya pun tidak mampu mendeteksi keberadaan virus tersebut. Dan beberapa kali pula virus lokal masuk ke komputer saya. Nah, selama saya menggunakan Widows Xp, saya mempunyai trik paling jitu untuk menghilangkan Virus atau membasmi Virus lokal ini secara cepat, mudah dan gampang. Dan tips dan trik berikut selama ini selalu berhasil menyelamatkan komputer saya dari kerusakan lebih karena virus. Apapun itu jenis virusnya.
Dari beberapa pembacaan saya mengenai cara menghilangkan virus yang saya dapatkan dari internet seperti situs vaksin.com, saya sering kali malah tidak melaksanakan anjuran yang diberikan di panduan menghilangkan virus. Seringkali anjuran menghilangkan virus yang diberikan oleh beberapa situs antivirus malah menyuruh kita untuk mematikan fitur restore point dan masuk ke safe mode. Nah dari situ kemudian kita berusaha menghilangkan virus secara manual. Ini tentunya memerlukan keahlian lebih dan sering kali melelahkan serta memusingkan buat para pemula seperti saya.
Lalu apa yang saya lakukan. Saya sering kali mencurigai komputer saya apabila terkena virus. Komputer saya bekerja tidak seperti biasanya alias menjadi sangat lambat atau bisa juga saya mendapati file-file tertentu yang sangat mencurigakan. Biasanya file-file tersebut berekstensi .exe. Contohlah kasus brontok yang iconnya sama dengan folder Windows XP namun memiliki file tipe application dan berekstensi exe. Ini hanya merupakan salah satu contoh. Saya kok yakin, jika anda sudah cukup mengenal sang komputer yang menemani hampir tiap minggu kegiatan anda, suatu perubahan kecil yang tidak biasa yang terjadi di komputer anda bisa anda ketahui.
Baru seminggu ini saya juga terkena virus yang saya tidak tahu apa sesungguhnya, bahkan namanya saja tidak tahu. Anti virus saya tidak mampu mendeteksi. Ini karena saya mendownload file dari suatu situs hacking, bentuknya zip file. Ketika saya ekstrak tidak terjadi apa-apa, namun ketika file tersebut ingin saya coba jalankan dan kemudian saya klik dua kali, eh ternyata tidak muncul apa-apa. Malah kemudian kerja prosesor saya selalu lebih diatas 80%. Hasilnya komputer saya melambat. Walaupun tidak ada file yang dihancurkan karena virus ini namun dengan infeksi yang mempengaruhi kerja prosesor saya –yang memang sudah kecil–, hal ini membuat saya semakin tidak nyaman.
Karena saya pikir virus ini sudah masuk ke memori, saya matikan saya secara manual (Tidak lewat shut down tapi langsung saya matikan dengan memencet tombol power lama). Dalam pemikiran saya mungkin dengan cara ini virus tersebut bisa hilang dari memori dan ketika dinyalakan virus tidak jalan lagi.
Sayangnya, cara yang sering saya lakukan terhadap virus yang sering menginfeksi memori ini tidak berhasil. Biasanya dengan cara langsung mematikan secara manual kerja virus bisa berhenti dan kita tinggal mendelete virus tersebut (pake shift delete, bukan delete biasa). Kemudian cara terakhir saya yang telah sering saya gunakan untuk mengatasi segala macam virus saya lakukan.
Saya matikan antivirus saya. Kemudian pergi ke applikasi:
Start >> All Programs >> Accessories >> System Tools >> System Restore
Inilah yang biasa saya lakukan jika saya telah kehabisan akal mengatasi virus. Sedikit catatan mengenai System Restore. System Restore merupakan sebuah fungsi untuk mengembalikan settingan anda seperti semula seperti waktu penggunaan yang anda pilih. Setiap anda menginstal atau uninstal software, biasanya System Restore akan menyimpan Settingan lama anda sebelum anda mengistal atau uninstal software tersebut. Dengan cara ini setiap ekstensi exe atau aplikasi apapun yang terinstal sesudahnya akan dihapuskan atau dihilangkan. Termasuk Register Windows anda akan kembali seperti semula. Hal inilah yang bisa membikin virus hilang dari komputer anda.
Dengan cara ini anda tentunya tidak mengharuskan adanya instalasi antivirus di komputer anda. Akan tetapi seringkali ada beberapa virus yang secara otomatis mematikan fungsi restore point ini. Jika ini terjadi lakukan shutdown manual lewat tombol power atau cabut aja kabel anda, atau matikan listrik istilahnya (dengan resiko kemungkinan ada file yang rusak, tapi biasanya tidak terjadi kok), lalu boot dari safe mode dan restore dari sana ke settingan sebelum terkena virus. Biasanya berhasil kok, terutama untuk brontok selalu berhasil. Saya juga heran brontok kan sangat mudah dikenali secara visual kenapa kok bisa-bisanya terkena virus ini, mungkin bagi yang pemula kali ya? Ah gak tahu saya.
Anehnya, saya jarang menemukan tips dan trik ini dikajian situs-situs antivirus. Malahan mereka menyuruh mematikan fitur restore ini, kemudian dengan cara yang lumayan rumit dijelaskan cara-cara menghilangkan virus tersebut secara manual. Dan tentunya kemudian menyuruk kita lebih baik membeli dan memakai antivirus mereka yang mereka nyatakan sudah bisa mendeteksi dan menghilangkan virus tersebut. Mungkin ini merupakan trik bisni mereka sih.
Ohya, sekedar info. Akan lebih baik jika anda menyimpan dokumen anda pada partisi hardisk yang berbeda, karena biasanya virus menyerang partisi C tempat system windows anda bekerja. Dengan cara ini, jika komputer anda parah dan tidak bisa dikembalikan karena terkena virus, anda cukup melakukan instalasi ulang (format dan instal) windows anda kembali. Tentunya format dan instal di partisi C. Dengan demikian data anda di partisi yang lain tidak hilang. Demikian saran saya.
Kamis, 24 Desember 2009
Cara membuat Thermometer Digital Sederhana
Yaah siapa tau ada yang kepengen nyoba untuk membuat thermometer digital, gak susah-susah amat kok, lagian mudah untuk dimengerti bahkan untuk orang awam sekalipun seperti saya.
Cara membuat ini sepenuh saya ambil dari situs ini, hehehehe
Cara membuat ini sepenuh saya ambil dari situs ini, hehehehe
Oke deh, biar cepet dan bisa langsung praktek (kebetulan saya juga lagi perlu sih, soalnya untuk penelitian) hehehe
- Siapkan bahan-bahan berikut :
- Multimeter, sebaiknya pilih yang digital, untuk mempermudah pembacaan dan tingkat keakurasiannya.
- LM34, yaitu sensor temperatur untuk satuan Fahrenheit
- LM35, yaitu sensor temperatur untuk satuan Celcius
- Resistor dengan hambatan 180.000 ohm. Resistor ini mempunyai 4 warna, yakni: coklat, hijau, kuning, dan emas
- Baterai dengan tegangan 9 volt
- Pengait baterai tersebut (hehehe lupa nih saya istilahnya tapi kalo dalam bahasa sononya A nine volt battery clip)
- Dua biji penjepit buaya
- Tiga kabel yang cukup panjang (gak usah panjang-panjang juga gak apa-apa, hehehe ) tapi ini termasuk dalam kategori pilihan.
- Electrical tape or heat shrinkable tubing, maksudnya solasi buat ngamanin tu kabel, hehehe atau pelindungnya lah. Ini juga pilihan kok.
- Kalo udah siap semua bahannya, (semua bahan dijual di toko elektronik terdekat di kota Anda), hehehe Kita mulai merangkai.
- Liat gambar aja yaah, saya gak begitu mengerti menjelaskannya bagaimana, hehehe
Naahh ini multimeter digitalnya, tinggal set aja seperti yang ada di gambar. Coba liat angka yaa tertera di atas menunjukkan suhu 79,1 derajat Fahrenhiet (ini kalo menggunakan IC LM 34), gampangkan.
Selanjutnya,
Naah klo gambar yang ini pake IC LM35, jadi suhu di atas permukaan es tersebut adalah 8,9 derajat Celcius. Hehehehe
Oke, kayanya makin mudah dipahami kan? Lalu bagaimana dengan pemasangan IC LM35-nya. Gampang kok, coba liat gambar di bawah ini.
Naahh, makin gampangkan, wkwkwkwkw, oke kita lanjut
Dan terakhir,
- Selesai... Teret......
Mobil Tercepat di Dunia
Sepuluh mobil tercepat di dunia dari berbagai sumber. Mobil-mobil ini mempunyai kecepatan lebih dari 300 Km per jam. Mobil-mobil ini adalah mobil produksi yang dapat dipakai di jalan umum dan bukan khusus untuk arena balap. Umumnya di produksi dengan jumlah yang sangat terbatas. Beberapa mobil ini memang sudah ada di Indonesia.
1.SSC Ultimate Aero:
257 mph (411 Km), 0-60 dalam 2.7 detik. Twin-Turbo V8 dengan 1183 Hp. Buatan USA, Shelby Super Cars. Harga jual $654,000.
2.Bugatti Veyron:
253 mph (404 Km), 0-60 dalam 2.5 detik. Aluminum, Mesin W16 dengan 1001 hp. Buatan Perancis. Group VW. Harga jual $1,444,000.
3. Koenigsegg CCX:
250 mph+ (400 Km), 0-60 dalam 3.2 detik. Mesin 90 Degree V8 806 hp. Buatan Swedia, harga jual $695,000.
4.Saleen S7 Twin-Turbo:
248 mph+(396 Km), 0-60 dalam 3.2 detik. Mesin Twin Turbo Aluminum V8 dengan 750 hp. Buatan USA, harga jual $555,000.
5.McLaren F1:
240 mph+ (384 Km), 0-60 dalam 3.2 detik. Mesin BMW S70/2 60 Degree V12 dengan 627 hp. Buatan Jerman dan Inggris, harga jual $970,000.
6.Ferrari Enzo:
217 mph+ (347 Km), 0-60 dalam 3.4 detik. Mesin F140 Aluminum V12 dengan 660 hp, buatan Italy, harga jual $670,000.
7.Jaguar XJ220:
217 mph+ (347.2 Km), 0-60 dalam 4.0 detik. Mesin Twin Turbo V6 dengan 542 hp, buatan Inggris, tahun 1992, harga jual $345,000.
8.Pagani Zonda F:
215 mph+ (344 Km), 0-60 dalam 3.5 detik. Mesin Mercedes Benz M180 V12 dengan 650 hp, buatan Italy, harga jual $741,000.
9.Lamborghini Murcielago LP640:
213 mph+ (340.8 km), 0-60 dalam 3.3 detik. Mesin V12 dengan 640 hp, buatan Italy, harga jual $430,000.
10. Porsche Carrera GT:
209 mph+ (334.4 Km), 0-60 dalam 3.9 detik. Aluminum, 68 Degree, Mesin V10 dengan 612 hp, buatan Jerman, harga jual $440,000.
1.SSC Ultimate Aero:
257 mph (411 Km), 0-60 dalam 2.7 detik. Twin-Turbo V8 dengan 1183 Hp. Buatan USA, Shelby Super Cars. Harga jual $654,000.
2.Bugatti Veyron:
253 mph (404 Km), 0-60 dalam 2.5 detik. Aluminum, Mesin W16 dengan 1001 hp. Buatan Perancis. Group VW. Harga jual $1,444,000.
3. Koenigsegg CCX:
250 mph+ (400 Km), 0-60 dalam 3.2 detik. Mesin 90 Degree V8 806 hp. Buatan Swedia, harga jual $695,000.
4.Saleen S7 Twin-Turbo:
248 mph+(396 Km), 0-60 dalam 3.2 detik. Mesin Twin Turbo Aluminum V8 dengan 750 hp. Buatan USA, harga jual $555,000.
5.McLaren F1:
240 mph+ (384 Km), 0-60 dalam 3.2 detik. Mesin BMW S70/2 60 Degree V12 dengan 627 hp. Buatan Jerman dan Inggris, harga jual $970,000.
6.Ferrari Enzo:
217 mph+ (347 Km), 0-60 dalam 3.4 detik. Mesin F140 Aluminum V12 dengan 660 hp, buatan Italy, harga jual $670,000.
7.Jaguar XJ220:
217 mph+ (347.2 Km), 0-60 dalam 4.0 detik. Mesin Twin Turbo V6 dengan 542 hp, buatan Inggris, tahun 1992, harga jual $345,000.
8.Pagani Zonda F:
215 mph+ (344 Km), 0-60 dalam 3.5 detik. Mesin Mercedes Benz M180 V12 dengan 650 hp, buatan Italy, harga jual $741,000.
9.Lamborghini Murcielago LP640:
213 mph+ (340.8 km), 0-60 dalam 3.3 detik. Mesin V12 dengan 640 hp, buatan Italy, harga jual $430,000.
10. Porsche Carrera GT:
209 mph+ (334.4 Km), 0-60 dalam 3.9 detik. Aluminum, 68 Degree, Mesin V10 dengan 612 hp, buatan Jerman, harga jual $440,000.
Rabu, 23 Desember 2009
Kanker Paru-paru Akibat Rokok Dapat Diketahui Dari Mulut
Sel-sel yang melapisi mulut dapat mencerminkan kerusakan molekul yang disebabkan oleh rokok pada lapisan paru-paru, demikian
laporan beberapa peneliti AS.
Pemeriksaan jaringan oral yang melapisi mulut untuk mengukur perubahan molekul yang menyebabkan kanker pada paru-paru dapat menyelamatkan pasien dan orang yang beresiko terserang kanker paru-paru dari prosedur tak nyaman yang digunakan saat ini, kata tim peneliti tersebut.
Mereka berharap akan ada kemungkinan untuk pada suatu hari menyeka mulut perokok guna meramalkan siapa yang akan terserang kanker paru-paru, sehingga menghindari biopsi berbahaya dan menyakitkan pada paru-paru.
Proses itu juga mungkin mengarah kepada pemeriksaan yang akan meramalkan kanker lain, kata Dr. Li Mao, ahli dalam penyakit kanker kepala, tengkuk dan paru-paru di M.D. Anderson Cancer Center, University of Texas, di Houston.
"Studi kami membuka pintu bagi peningkatan kemampuan kita untuk meramalkan siapa yang memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk terserang kanker yang berkaitan dengan tembakau," kata Mao dalam suatu pernyataan. "Bukan hanya kanker paru-paru, tapi juga kanker pankreas, kandung kemih dan kepala serta tengkuk, yang juga berkaitan dengan penggunaan tembakau."
Merokok adalah penyebab utama kanker paru-paru, tapi hanya sebanyak 10% perokok terserang penyakit tersebut. Penyakit itu menimbulkan sedikit gejala sampai berkembang, yang berarti pasien jarang didiagnosis atau dirawat hingga sudah sangat terlambat untuk diobati.
Tim Mao ingin menemukan cara untuk memantau pasien yang menggunakan satu obat, COX-2 inhibitor celecoxib, yang dijual oleh Pfizer (PFE.N) dengan nama Celebrex, dengan harapan dapat mencegah kanker paru-paru.
Mereka meneliti dua gen yang dikenal membantu mencegah perkembangan kanker, p16 dan FHIT. Ada kerusakan mendasar (pada kedua gen itu) jauh sebelum kanker menyerang," kata Mao.
Ketika berbicara pada pertemuan American Association for Center Research di San Diego, mereka mengatakan mereka mencari kerusakan khusus pada kedua gen tersebut dalam sampel paru-paru dan mulut dari 125 perokok lama.
"Kami berbicara mengenai hanya pemeriksaan dalam untuk memperoleh informasi yang sama dengan yang dapat kami peroleh dari penyikatan paru-paru yang diperoleh melalui bronchoscopy," kata penyaji studi itu Dr. Manisha Bhutani yang bekerja bersama Mao.
Tim tersebut mengkaji jaringan oral dan yang melapisi paru-paru yang disebut epithelium, pada 125 perokok kronis yang terdaftar dalam studi itu.
Status dua gen penting yang menekan tumor dianalisis. Gen itu, p16 dan FHIT, diketahui rusak sangat dini dalam proses perkembangan kanker.
Peserta studi itu memberi sampel mulut dan paru-paru pada awal dan kemudian tiga bulan kemudian. Para peneliti melacak apakah p16, FHIT atau keduanya telah dirusak. Perbandingan jaringan dasar mereka memperlihatkan persentase gen yang dirusak sama pada sel-sel mulut dan paru-paru.
Gen p16 ditutup melalui suatu proses yang disebut methylation di dalam paru-paru sebanyak 23% relawan, sementara FHIT terpengaruh pada 17%. Di mulut, p16 dirusak pada 19% perokok, dan FHIT pada 15% di antara mereka.
Pada 95% orang yang gen mereka terpengaruh, mereka terpengaruh pada mulut dan paru-paru, kata Mao dan Bhutani.
"Studi kami menyediakan bukti sistematis pertama bahwa jaringan yang dapat ditembus, oral epithelium, dapat digunakan untuk memantau kejadian molekular pada jaringan yang kurang dapat ditembus," kata Bhutani. "Ini memberi metode pemantauan-bio yang sesuai guna memberi pandangan ke dalam berbagai peristiwa molekular yang terjadi di paru-paru perokok kronis."
Satu daerah lanjutan pada studi tersebut ialah menemukan pembuat-bio tambahan pada jaringan mulut
laporan beberapa peneliti AS.
Pemeriksaan jaringan oral yang melapisi mulut untuk mengukur perubahan molekul yang menyebabkan kanker pada paru-paru dapat menyelamatkan pasien dan orang yang beresiko terserang kanker paru-paru dari prosedur tak nyaman yang digunakan saat ini, kata tim peneliti tersebut.
Mereka berharap akan ada kemungkinan untuk pada suatu hari menyeka mulut perokok guna meramalkan siapa yang akan terserang kanker paru-paru, sehingga menghindari biopsi berbahaya dan menyakitkan pada paru-paru.
Proses itu juga mungkin mengarah kepada pemeriksaan yang akan meramalkan kanker lain, kata Dr. Li Mao, ahli dalam penyakit kanker kepala, tengkuk dan paru-paru di M.D. Anderson Cancer Center, University of Texas, di Houston.
"Studi kami membuka pintu bagi peningkatan kemampuan kita untuk meramalkan siapa yang memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk terserang kanker yang berkaitan dengan tembakau," kata Mao dalam suatu pernyataan. "Bukan hanya kanker paru-paru, tapi juga kanker pankreas, kandung kemih dan kepala serta tengkuk, yang juga berkaitan dengan penggunaan tembakau."
Merokok adalah penyebab utama kanker paru-paru, tapi hanya sebanyak 10% perokok terserang penyakit tersebut. Penyakit itu menimbulkan sedikit gejala sampai berkembang, yang berarti pasien jarang didiagnosis atau dirawat hingga sudah sangat terlambat untuk diobati.
Tim Mao ingin menemukan cara untuk memantau pasien yang menggunakan satu obat, COX-2 inhibitor celecoxib, yang dijual oleh Pfizer (PFE.N) dengan nama Celebrex, dengan harapan dapat mencegah kanker paru-paru.
Mereka meneliti dua gen yang dikenal membantu mencegah perkembangan kanker, p16 dan FHIT. Ada kerusakan mendasar (pada kedua gen itu) jauh sebelum kanker menyerang," kata Mao.
Ketika berbicara pada pertemuan American Association for Center Research di San Diego, mereka mengatakan mereka mencari kerusakan khusus pada kedua gen tersebut dalam sampel paru-paru dan mulut dari 125 perokok lama.
"Kami berbicara mengenai hanya pemeriksaan dalam untuk memperoleh informasi yang sama dengan yang dapat kami peroleh dari penyikatan paru-paru yang diperoleh melalui bronchoscopy," kata penyaji studi itu Dr. Manisha Bhutani yang bekerja bersama Mao.
Tim tersebut mengkaji jaringan oral dan yang melapisi paru-paru yang disebut epithelium, pada 125 perokok kronis yang terdaftar dalam studi itu.
Status dua gen penting yang menekan tumor dianalisis. Gen itu, p16 dan FHIT, diketahui rusak sangat dini dalam proses perkembangan kanker.
Peserta studi itu memberi sampel mulut dan paru-paru pada awal dan kemudian tiga bulan kemudian. Para peneliti melacak apakah p16, FHIT atau keduanya telah dirusak. Perbandingan jaringan dasar mereka memperlihatkan persentase gen yang dirusak sama pada sel-sel mulut dan paru-paru.
Gen p16 ditutup melalui suatu proses yang disebut methylation di dalam paru-paru sebanyak 23% relawan, sementara FHIT terpengaruh pada 17%. Di mulut, p16 dirusak pada 19% perokok, dan FHIT pada 15% di antara mereka.
Pada 95% orang yang gen mereka terpengaruh, mereka terpengaruh pada mulut dan paru-paru, kata Mao dan Bhutani.
"Studi kami menyediakan bukti sistematis pertama bahwa jaringan yang dapat ditembus, oral epithelium, dapat digunakan untuk memantau kejadian molekular pada jaringan yang kurang dapat ditembus," kata Bhutani. "Ini memberi metode pemantauan-bio yang sesuai guna memberi pandangan ke dalam berbagai peristiwa molekular yang terjadi di paru-paru perokok kronis."
Satu daerah lanjutan pada studi tersebut ialah menemukan pembuat-bio tambahan pada jaringan mulut
Langganan:
Postingan (Atom)